Cafe Kali, yang Adem & Asri di Perbatasan Tiga Kota

Agak telat posting ini ceritanya… Berkunjungnya kemarin di bulan Ramadhan, saya lupa tanggal berapa, yang jelas hari Sabtu. Jarang-jarang saya kluyuran wiken kan, ini pas ada urusan dan tiba² ada waktu kosong, langsung cussss meluncur ke lokasi. Ke mana? Namanya Cafe Kali, lokasinya di dalam perumahan di Cinere gengs dan ini dia yang bikin tempat … Read moreCafe Kali, yang Adem & Asri di Perbatasan Tiga Kota

Mahkota Binokasih, Simbol Sumedang sebagai Penerus Hegemoni Tatar Sunda

“Ngapain ke Sumedang?”. Kulak tahu? Begitu rata-rata respon dari kawan-kawan mendengar rencana saya berkunjung ke Sumedang. 😁 Sumedang memang sungguh masyhur akan produksi tahunya. Bahkan di seluruh penjuru kota Jakarta yang jaraknya hampir 200 kilometer dengan mudah bisa kita temukan lapak Tahu Sumedang. Tapi bukan, bukan cuma perkara tahu. Sumedang menyimpan banyaaaaaaakk sekali cerita yang … Read moreMahkota Binokasih, Simbol Sumedang sebagai Penerus Hegemoni Tatar Sunda

Mausoleum Van Motman, Jejak Tuan Tanah di Bogor Barat

Tempat ini adalah salah satu jejak sejarah yang bisa menceritakan, Bogor Barat punya peranan penting dalam perkembangan Bogor. Ada sebuah keluarga tuan tanah yang kaya raya. Dan ini adalah makam keluarganya. Mausoleum Van Motman, lokasinya di Kampung Pilar, Sibanteng, Leuwisadeng, kurang lebih 20 km dari Dramaga. Tercatat lima nama generasi Van Motman. Pertama, Gerrit Willem … Read moreMausoleum Van Motman, Jejak Tuan Tanah di Bogor Barat

Kisah Sawit di Ujung Barat Kabupaten Bogor

Kalau bukan karena roadtrip, saya ngga akan tahu kalau ada perkebunan sawit di pulau Jawa. Beneran deh, selama ini sawit saya pikir kalau ngga di Sumatra, ya Kalimantan. Kemarin jadi takjub beneran lihat kebun sawit membentang di sepanjang jalan, sejak di wilayah Cigudeg dan Jasinga, Kabupaten Bogor, sampai dengan Kabupaten Lebak, Banten. Dan ternyata menurut … Read moreKisah Sawit di Ujung Barat Kabupaten Bogor

Pecel, Kisah Menu Sederhana Ribuan Tahun Melintas Zaman

“Puniko ron ingkang dipun pecel,” yang berarti “Ini adalah dedaunan yang direbus dan diperas airnya”, Itu adalah sepenggal kisah tentang Ki Ageng Pemanahan saat pertama kali mengenal pecel sewaktu dijamu oleh Ki Ageng Karanglo dari Taji (sekitar Klaten) dengan nasi, pecel, dan ayam saat akan membuka lahan di Mentaok, cikal bakal Mataram. Tapi ternyata, usia … Read morePecel, Kisah Menu Sederhana Ribuan Tahun Melintas Zaman