Kembali ke Masa Lalu Melalui Lorong-lorong Laweyan (2)

Sudah baca cerita blusukan saya di lorong Laweyan part 1? Ini dia lanjutannya.. Kisah tentang tingkat kesejahteraan para saudagar batik di masa keemasan Laweyan sudah saya ceritakan sebagian di artikel sebelumnya. Saya kenalkan satu tempat lagi yang akan memberikan gambaran sampai seberapa sejahtera sih mereka dulu? Ini dia, rumah gedong yang pada masanya disebut loji, … Read moreKembali ke Masa Lalu Melalui Lorong-lorong Laweyan (2)

Kembali ke Masa Lalu Melalui Lorong-lorong Laweyan (1)

Ketika memasukkan Laweyan dalam daftar wajib kunjung saya di Solo, saya membayangkan akan menemui sebuah kawasan batik semacam Trusmi di Cirebon, ramai dengan wisatawan berbelanja  batik di toko-toko yang berderet sepanjang jalan. Namun ketika saya memasuki Jalan Sidoluhur, jalan utama di Kampung Batik Laweyan, yang saya jumpai sungguh di luar bayangan. Jalan yang tak terlalu … Read moreKembali ke Masa Lalu Melalui Lorong-lorong Laweyan (1)

Museum Batik Pekalongan – dari Gula, Pemerintahan, Berakhir di Batik

Puluhan kali melintasi Pekalongan dalam perjalanan ke timur, baru kali ini saya berkesempatan belok kiri untuk masuk kota. Dan begitu lihat gedung cantik yang jaraknya cuma dua kilometer aja dari jalur pantura, nyeseeeelll bukan main kenapa ngga dari dulu sempetin mampir. Hari sudah menjelang sore, halaman depan nampak  terisi beberapa motor, pagarnya tertutup sebagian. Saya … Read moreMuseum Batik Pekalongan – dari Gula, Pemerintahan, Berakhir di Batik

Mengenal Paseban Tri Panca Tunggal, Rumah Penghayat Kepercayaan Sunda Wiwitan Cigugur, Kuningan

Rumah Penghayat Kepercayaan Sunda Wiwitan Cigugur, Kuningan

Kopi Cap Teko, Wangi Kopi yang Bertahan Semerbak di Bogor sejak 1960

Stok kopi habis, biasanya saya dan pak bojo langsung meluncur ke Gondangdia, tapi kali ini mau mlipir ke toko kopi jadul yang agak jauhan. Saya ajak kamu ke (Pasar) Jalan Pedati, di Bogor. Sebenarnya ini bukan pasar, melainkan jalan atau gang, di mana pedagang buah dan sayur menggelar lapak  di sepanjang trotoar, semacam pasar tumpah  … Read moreKopi Cap Teko, Wangi Kopi yang Bertahan Semerbak di Bogor sejak 1960