Berada di sini, niscaya tak akan merasa kalau sedang di tengah kota Jakarta. Padahal beberapa puluh meter dari lokasi ini adalah Tugu Tani, lokasi yang jarang sekali sepi, di akhir pekan sekalipun.

Saya berada di bekas lahan Batavia Magnetisch en Meterologisch Obsevatorium. Kalau sekarang kita lebih mengenalnya dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kata Pak Candriyan Attahiyat, jaman dulu orang menyebutnya KANTOR ANGIN. Saya yang baru masuk Jakarta di awal tahun 2000an tahu keberadaan tempat ini juga dari beliau.

Kalau baca sejarahnya, BMKG versi kolonial diresmikan untuk melanjutkan rintisan pengamatan meteorologi dan geofisika yang dilakukan secara perorangan oleh dr. Onnem, seorang kepala sebuah rumah sakit di Bogor. Lokasinya di tepi sungai Ciliwung di kawasan Kwitang, dikepalai oleh Dr. Bergsma.


Lahannya cukup luas, dipenuhi pohon-pohon besar dan rimbun. Sisa-sisa bangunan sudah ngga ada, hanya ada sepetak bangunan yang sekarang dipakai sebagai pos jaga satpam dan pompa air jadul di tengah lahan kosong bersemak dan pepohonan yang rimbun sejak kantor BMKG pindah ke kawasan Kemayoran.

Posisi tepatnya saat ini persis di sebelah Gereja Anglikan atau di seberang Hotel Aryaduta. Di depan ada sebuah plang menyebutkan lahan ini disita terkait sebuah kasus hukum yang cukup besar.
Saya belum menemukan dokumentasi terakhirnya semasa masih aktif. Kamu yang asli Jakarta, mungkin mau berbagi cerita, bangunan ini terakhir seperti apa?
📍Eks Kantor Angin / BMKG Jakarta
Jl. Arief Rachman Hakim (Tugu Tani)
Kwitang, Jakarta Pusat