Bukan kebiasaan saya datang ke tempat yang (katanya) sempat ramai di medsos. Bukan apa-apa, energi saya sering ngga cukup untuk segala macam hal yang harus rebutan alias war. Tapi atas ajakan teman, oke lah, sesekali saya perlu coba.
Kali ini merapat ke Nasi Bebek Ibu Chotijeh yang ada di Pasar Baru. Tepat berseberangan jalan dengan gereja, terpisah jalan Gereja Ayam. Dan beneran ramai gengs, saat saya berkunjung di hari Sabtu malam, antreannya cukup panjang. Antrean sebenarnya hanya untuk mereka yang pesan untuk dibawa pulang, yang mau makan di tempat, langsung cari tempat duduk kosong saja, kalau ngga ada ya ngantre juga 😁.
Nasi bebek Madura sudah banyak buaaaangeeet lah di Jakarta, njeprah (Jawa, red). Ke sudut Jakarta mana pun saya pergi, pasti akan nemu aja 1-2 rombong (gerobak) nasi bebek.


Yang satu ini tak berbeda dengan nasi bebek ala Madura lainnya, bebek goreng disajikan dengan nasi, serundeng kering, sambal hitam dan lalapan timun. Jangan lupa pesan kamu mau potongan bagian apa, ada dada, sayap, paha atas dan bawah. Kalau ngga pesan, yang muncul bisa random.
Rasanya? Karena saya asli Suroboyo yang ngga kekurangan warung sego bebek enak, ini jadi terasa biasa saja. Bukan ngga enak, saya pernah nemu yang lebih istimewa saja. Saya tanya teman yang ngajak saya makan di sana, pendapatnya sama.
Harga? Menurut saya sih relatif murah, sepiring nasi bebek ukuran standar, harganya 20 ribu. Kalau mau upgrade ke ukuran jumbo, cukup menambah 5 ribu rupiah saja. Sambal, bumbu hitam dan serundeng juga boleh nambah kalau makan di tempat.
Untukmu yang ngga terlalu doyan bebek, ada pilihan ayam goreng juga. Tambahan ati ampela, tahu, tempe, juga tersedia. Di sebelah warung, ada pedagang kelapa muda, cocok buat seger-seger setelah makan bebek goreng.
Oya, untuk kamu yang sensitif sama kebersihan lokasi makan, pilihan untuk take away rasanya lebih baik. Dan jangan lupa siapkan uang tunai, karena warung ini hanya menerima pembayaran tunai. No digital payment at all.
Hampir semua karyawan warung ini orang Madura gengs, mendengar mereka ngobrol pakai bahasa Madura serasa sedikit nostalgia kehidupan warung di Surabaya, sekalian mengasah kemampuan listening saya, lumayaann.
Silakan berkunjung kalau melintas di seputar Pasar Baru ya!
📍Nasi Bebek Ibu Chotijeh Jl. Gereja Ayam No.15, Pasar Baru Jakarta Pusat